Itu selalu ialah pengalaman yang menarik dan beragam bagi penggemar saat materi asal mirip komik atau animasi menunjukkan transisi ke layar perak pada bentuk aksi eksklusif. Sebagian besar waktu yg diperlukan ini bisa menjadi kemenangan yg lengkap, namun satu media yang terus mengalami masa sulit melalui proses adaptasi ini artinya anime. Film live action, adaptasi dari manga, dan anime sudah menghadirkan yang terbaik dari kedua global tadi kepada para penggemarnya. Film-film yang diakui secara kritis dan sukses secara komersial ini telah melintasi perbatasan Jepang. Terlebih lagi, popularitas manga sudah membentuk poly produser Hollywood dengan setia membawa page-halaman buku komik ke layar lebar, membuat peningkatan minat dan pengikut penggemar di semua global.
Rurouni Kenshin
Kenshin Himura, yang dikenal menjadi Samurai X, ialah salah satu karakter paling terkenal pada anime Jepang, yang dibuat menggunakan tekun sang seniman Nobuhiro Watsuki serta sutradara Kazuhiro Furuhashi. Menceritakan kisah samurai era Meiji, Rurouni Kenshin fasih dan secara historis terdengar pada penggambarannya. Mempertahankan kualitas-kualitas ini pada film aksi langsung tampak menantang, tetapi sutradara Keishi Ohtomo memastikan bahwa versi aksi pribadi asal samurai fiksi ikonik ini tetap sama menakjubkannya dengan versi animasinya. Film ini diperluas sebagai trilogi yang sukses, mempertahankan dirinya menjadi film yg dirancang dengan baik pada antara poly film lainnya yang berlimpah dalam genre samurai.
Blade Of The Immortal
Film ke-100 Takashi Miike harus menjadi sesuatu yg Istimewa, serta Blade of The Immortal tidak mengecewakan. diubahsuaikan asal anime tahun 2008 dengan nama yg sama, film ini menghidupkan kisah seseorang samurai pengembara slot terbaru yang dikutuk dengan kehidupan abadi penuh darah serta pertempuran berdarah. Dibintangi Takuya Kimura dalam kiprah Manji, Blade of The Immortal berhasil menemukan energi unik dan gelisah pada proses pembuatan filmnya yang melengkapi alur cerita anime yang menyakitkan serta menegangkan. Menampilkan urutan aksi brutal yang cemerlang dan penampilan akting yang kuat, ini mampu dibilang salah satu adaptasi anime-to-movie terbaik yang pernah terjadi.
Speed Racer
Meskipun ini mungkin keliru satu film terbaik yang disutradarai oleh Wachowskis, Speed Racer, lebih dikenal sebagai Mach GoGoGo buat pecinta anime, ialah adaptasi yang mengecewakan Jika dibandingkan menggunakan akar animenya. duduk perkara utama dari pengambilan live-action ini merupakan animasi CGI-nya yang luar biasa, yg membuat film tersebut terlihat sangat palsu, padahal seharusnya justru kebalikannya. Selanjutnya, ekstravaganza visual diberikan lebih penting daripada pengembangan karakter serta plot. Meskipun memiliki pengikut kultus, itu tidak dapat diterima menjadi remake live-action sederhana sang para loyalis anime.
